udara menghembus bagai alunan biola
menentramkan jiwa yg patah arang
terdiam tak ada arti
menangis dalam jiwa yg kopong
merintih tak kuasa pedih
untaian luka bersenadung lirih
keheningan membuai indah
berpendar kehilangan daya
hati terdiam berubah hangat
kenyataan berbalik
hidup atau putih
aku hanyalah abu-abu
(by cello, tks for your attention)
Thursday, January 19, 2006
Wednesday, January 18, 2006
ada yg aneh, saat aku jauh, kamu cari aku, telp aku, sms aku, bukannya aku gak mau bales hanya saja jari jemariku susah di ajak kompromi untuk sekedar memencet tombol2 angka di handphone ku, otakku tidak mau berpikir untuk membuat seuntaian kalimat untuk menjawab pesan yg kau sampaikan, dan mataku tidak bisa fokus untuk membaca huruf di layar handphoneku, jadi bagaimana aku bisa membalas semua usaha mu??
ada yg aneh, saat aku mencari kamu, nelpon kamu, sms kamu kok malah kamu menghilang lenyap di telan bumi, ratusan no prabayarmu sudah ku hubungi, dan ratusan kali pula aku mendapat jawaban dari nenek sihir-mu, "telp yg anda hubungi sudah kelaut", ribuan kali juga aku mencoba datang ke kamarmu melalui mimpimu tapi yang ada hanya gambaran hitam pekat seakan kau tak pernah tidur dengan bunga mimpi yg indah, jadi ......bagaimana aku bisa bertemu kamu?
ada yg aneh, di saat aku capek mencarimu dan bingung dengan logika.....sms mu datang dengan tiba2....."temui aku nanti malam, di mimpi ketujuh lantai tiga satu. AKU"
(by cello, thx for listening my heart' voice)
ada yg aneh, saat aku mencari kamu, nelpon kamu, sms kamu kok malah kamu menghilang lenyap di telan bumi, ratusan no prabayarmu sudah ku hubungi, dan ratusan kali pula aku mendapat jawaban dari nenek sihir-mu, "telp yg anda hubungi sudah kelaut", ribuan kali juga aku mencoba datang ke kamarmu melalui mimpimu tapi yang ada hanya gambaran hitam pekat seakan kau tak pernah tidur dengan bunga mimpi yg indah, jadi ......bagaimana aku bisa bertemu kamu?
ada yg aneh, di saat aku capek mencarimu dan bingung dengan logika.....sms mu datang dengan tiba2....."temui aku nanti malam, di mimpi ketujuh lantai tiga satu. AKU"
(by cello, thx for listening my heart' voice)
Sebelum Perjamuan
Dan Kumulai semuanya dengan hatiku
Ku petik bulir padi dan sayuran terbaik dari kebun jiwaku
Kumasak sepenuh rindu, sepenuh mesra
Hingga mengepul segala salam dalam darah batinku
Maka aku pun datang pada mu,
Menyeduh teh dengan darahku,
Menyiapkan meja perjamuan.
Sudah kubayangkan perjumpaan kita
Dua langit pengalaman, dua dunia berlainan
Membangun cakrawala di meja makan
Tempat bermacam dunia bertautan
Menjelma bungaTak kau lihat kesibukanku,
Tak kau tahu keletihanku,
Sendiri menyiapkan masakan di dapur
Namun sungguh benar tak mampukah engkau
dengar desirnya yang berdebur?
Ku petik bulir padi dan sayuran terbaik dari kebun jiwaku
Kumasak sepenuh rindu, sepenuh mesra
Hingga mengepul segala salam dalam darah batinku
Maka aku pun datang pada mu,
Menyeduh teh dengan darahku,
Menyiapkan meja perjamuan.
Sudah kubayangkan perjumpaan kita
Dua langit pengalaman, dua dunia berlainan
Membangun cakrawala di meja makan
Tempat bermacam dunia bertautan
Menjelma bungaTak kau lihat kesibukanku,
Tak kau tahu keletihanku,
Sendiri menyiapkan masakan di dapur
Namun sungguh benar tak mampukah engkau
dengar desirnya yang berdebur?
Subscribe to:
Posts (Atom)