ku tunggu waktu demi waktu
ku dengar tawamu di sana bersamanya
terbayang indah rangkaian kata darinya
namun....
ku rasakan galaunya hatiku
ku lewati lemas tubuhku
pedihnya malamku berjalan menunggumu
tak daya ku hitung waktu
hingga tiba saat tuk bersama mu
malam ini...
ku menunggumu
bersama titik-titik airmataku
Thursday, January 27, 2011
Silakan menyebutku sakit jiwa,
jiwa dan hatiku memang sudah tertusuk-tusuk hingga sakitnya luar biasa
Jiwa dan hati aku pernah berwarna cerah begitu indah bentuknya,
sesosok kecil kumbang merah
digapai oleh sosok nan rindang nan gagah
dibelai oleh angjn sejuk
dirangkul dengan hangatnya sosokmu
Namun ketika badai dan hujan menhempas jiwa hatiku yang merah Dan cerah,
Terlempar jauh, aku dimana?
Aku tertutup rumput-rumput alang Alang yg berada di sekitarmu
Yang kadang bergoyang-goyang tersenyum padamu.
Kadang rumput-rumput itu menyentuh menggelitikmu
Aku hanya kumbang kecil merah yang berjalan kecil dan sulit terbang karena angin yg begitu kencang kadang sulit untuk melihat atau malah jatuh diterpa badai nan kencang itu
Namun aku ingin sekali bisa terbang menggapaimu
Begitu sulit menggapaimu
Rumput rumput yg bergoyang itu lbh mudah menjangkaumu
Sakitnya badan kecilku di terpa badai,
kadang terlempar Kadang terpuruk
walaupun aku tetap berusaha bangun di atas kaki-kaki kecilku,
kadang aku tertetes air dari mataku, itu mungkin air hujan.
Yg jatuh di mataku
Aku mencoba mengatur kembali
sayap jiwaku yang patah
Dan hatiku yg jatuh tercecer
jiwa dan hatiku memang sudah tertusuk-tusuk hingga sakitnya luar biasa
Jiwa dan hati aku pernah berwarna cerah begitu indah bentuknya,
sesosok kecil kumbang merah
digapai oleh sosok nan rindang nan gagah
dibelai oleh angjn sejuk
dirangkul dengan hangatnya sosokmu
Namun ketika badai dan hujan menhempas jiwa hatiku yang merah Dan cerah,
Terlempar jauh, aku dimana?
Aku tertutup rumput-rumput alang Alang yg berada di sekitarmu
Yang kadang bergoyang-goyang tersenyum padamu.
Kadang rumput-rumput itu menyentuh menggelitikmu
Aku hanya kumbang kecil merah yang berjalan kecil dan sulit terbang karena angin yg begitu kencang kadang sulit untuk melihat atau malah jatuh diterpa badai nan kencang itu
Namun aku ingin sekali bisa terbang menggapaimu
Begitu sulit menggapaimu
Rumput rumput yg bergoyang itu lbh mudah menjangkaumu
Sakitnya badan kecilku di terpa badai,
kadang terlempar Kadang terpuruk
walaupun aku tetap berusaha bangun di atas kaki-kaki kecilku,
kadang aku tertetes air dari mataku, itu mungkin air hujan.
Yg jatuh di mataku
Aku mencoba mengatur kembali
sayap jiwaku yang patah
Dan hatiku yg jatuh tercecer
Subscribe to:
Posts (Atom)